VIVAnews - Otak memiliki ritme kerja teratur yang dipengaruhi jam biologis, pola tidur, sensitivitas cahaya, dan faktor keturunan. Ini seringkali membuat kondisi otak tak sesuai dengan aktivitas yang tengah dijalani.
Menyelaraskan aktivitas sehari-hari dengan ritme kerja otak pun menjadi penting demi mengoptimalkan kualitas hidup. Tak hanya menyehatkan, tapi juga membuat tubuh bugar, lebih berenergi dan tidak stres. Ini bukan hal aneh karena sistem tubuh diatur di otak.
Berikut ritme kerja otak yang berulang setiap 24 jam, seperti dikutip dari laman Shine:
Pukul 05.00 - 09.00 : Puaskan gairah seksual
"Saat yang paling tepat untuk bercinta adalah ketika Anda bangun tidur," ujar Ilia Karatsoreos, PhD, ahli saraf Universitas Rockefeller. Ini karena produksi hormon cinta atau oksitoksin yang melimpah ketika bangun tidur.
Pereliti asal Inggris telah membuktikan bahwa hormon oksitoksin di pagi hari pada pria akan menurun seiring datangnya siang. Demi kehidupan seksual yang lebih baik dan ikatan emosional lebih kuat, tidak ada salahnya bercinta sebelum memulai aktivitas di luar rumah.
09.00 - 11.00 : Maksimalkan kreativitas
"Pada jam ini, otak memiliki tingkat hormon stres atau kortisol yang rendah, sehingga Anda bisa lebih fokus dalam berpikir," ujar Sung Lee, MD, sekretaris International Brain Education Association.
Menurut penelitian Universitas Michigan, mahasiswa sampai pensiunan memiliki ketajaman berpikir yang sama di pagi hari, namun akan berkurang di sore hari. "Pada umur produktif, Anda akan lebih fokus di pagi hari," ujar Carolyn Yoon, PhD, salah satu peneliti.
Anda dapat memaksimalkan kerja otak Anda dengan membangung ide-ide baru, membuat presentasi, atau memecahkan suatu masalah, pada periode waktu ini.
11.00 - 14.00 : Selesaikan pekerjaan
Saat ini terjadi penurunan level hormon melatonin, hormon yang menyebabkan rasa kantuk. Artinya, Anda dapat mengerjakan banyak proyek. Para peneliti asal Jerman menemukan bahwa manusia dapat
melakukan banyak pekerjaan di siang hari.
Namun, kerjakan satu per satu tugas Anda. Jangan biarkan Anda tersesat dalam tumpukan tugas yang belum terselesaikan. Sebab, ini dapat mengakibatkan kebingungan pada otak dan Anda pun akan
kehilangan konsentrasi untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda.
14.00 - 15.00 : Saatnya istirahat
"Untuk mencerna makanan, tubuh Anda akan mengarahkan aliran darah dari otak ke perut," ujar Sung Lee. Berdasarkan penelitian Unversitas Harvard, Anda akan merasakan kantuk dan malas setelah
makan karena jam biologis Anda berada pada fase terendah.
Lupakan sejenak pekerjaan. Tak harus tidur, Anda dapat membuka akun situs pertemanan atau membaca majalah. Jika Anda diharuskan bekerja, sempatkan sejenak menenggak segelas atau dua gelas air. Ini bisa memaksa perpindahan aliran darah dari perut ke otak. "Air meningkatkan volume darah dan sirkulasi, dan membuat aliran darah menuju otak," ujarnya.
15.00 - 18.00 : Berolahragalah!
"Otak Anda akan mengalami kepanikan saat ini," ujar Paul Nussbaum, PhD, ahli psikologi syaraf dan penulis 'Your Brain Health Lifestyle'. Namun, bukan berarti Anda mengalami stres. Menurut para peneliti Unversitas Michigan, level hormon kortisol pada wanita mengalami penurunan di sore hari.
Berolahraga bisa menjadi pilihan yang tepat karena kekuatan, ketangkasan, dan ketrampilan fisik berada dalam level yang paling tinggi di malam hari. Namun, jika Anda berolahraga terlalu malam, sisa adrenalin akan mengganggu waktu tidur sebagian orang. Pergi ke pusat kebugaran sebelum makan malam adalah pilihan yang tepat.
18.00 - 20.00 : Waktunya santai
Menurut para peneliti, di waktu ini otak memasuki fase yang disebut 'wake maintenance'. Otak memproduksi melatonin, hormon yang mengatur jam biologis manusia. Sisa energi Anda akan digunakan
untuk menstimulasi serotonin, hormon pengendali mood atau semangat. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk jalan-jalan, berbincang-bincang ringan dengan suami dan anak Anda, atau mungkin teman Anda.
20.00 - 22.00 : Bersiaplah tidur
Anda akan cepat merasakan kantuk karena melatonin meningkat dengan cepat. Namun di saat yang sama, banyaknya serotonin dalam tubuh mulai menurun. "80 persen dari serotonin terstimulasi oleh sensitivitas cahaya, Anda pun akan merasa lelah," ujar Rubin Naiman, PhD, spesialis tidur dan asisten profesor bidang obat-obatan Universitas Arizona.
Waktunya untuk Anda merasakan kenyamanan dan tidak memikirkan hal-hal yang berat. "Ketika malam tiba, otak Anda akan merasa lelah, saat ini waktu yang paling tepat untuk membawa diri Anda terlelap," ujarnya