Ada beberapa pihak yang meragukan bahwa kemampuan IQ bisa ditingkatkan, otak adalah genetik berarti kemampuan kita merupakan faktor keturunan, hal ini menyebabkan keraguan atas teknik-teknik tertentu untuk meningkatkan intelijensi anak-anak tidak bersifat permanen, hanya sementara, setelah program selesai maka kemampuan anak akan kembali ke level semula. Namun menurut Andrea Kuszewski kemampuan intelijensi anak bisa ditingkatkan secara bertahap, hasil pengalamannya menunjukkan bahkan anak autis ringan dengan IQ 80 bisa ditingkatkan lebih dari 100 (IQ rata-rata). Hal ini dikuatkan 2008, publikasi studi berjudul "Improving Fluid Intelligence with Training on Working Memory" oleh Jaeggi, Buschkuehl, Jonides, and Perrig.
Untuk meningkatkan intelijensi Andrew menggunakan pendekatan meningkatkan Fluid Intelligence, Fluid Intelligence adalah kemampuan menangkap informasi baru, menyimak, dan menggunakan informasi tersebut untuk memecahkan masalah selanjutnya atau mempelajari skill baru, dan lain-lain. Jadi untuk meningkatkan intelijensi kau harus memiliki memori baik.
1. Fluid intelligence Dapat dilatih.
2. Semakin sering berlatih semakin nyata manfaatnya
3. Setiap orang dapat meningkatkan Fluid Intelligence, tidak masalah kamu mulai dari mana
4. Efeknya dapat diperoleh dengan pelatihan tentang tugas-tugas yang tidak mirip dengan pertanyaan tes.
Sekarang bagaimana kita melatih FI atau Cognitive Functioning?
1. Seek Novelty (Mempelajari hal-hal baru)
Hanya ada satu sifat dari "Lima Besar Sifat" dari Model Lima Faktor kepribadian (Singkatan: OCEAN, atau Keterbukaan, kesadaran, ekstroversi, Keramahan, dan Neuroticism) yang berkorelasi dengan IQ, dan itu adalah sifat dari Keterbukaan (Openness) untuk pengalaman baru. Orang yang tingkat Keterbukaan tinggi terus mencari informasi baru, kegiatan baru untuk terlibat dalam hal-hal baru untuk pengalaman belajar-baru pada umumnya. Singkatnya dengan belajar hal-hal baru maka kita melatih kondisi otak kita untuk selalu belajar.
PR: Jadilah "Einstein". Selalu cari kegiatan barua-memperluas wawasan kognitif Anda. Pelajari instrumen. Ambil sebuah kelas seni. Pergi ke museum. Baca tentang ilmu pengetahuan yang belum pernah kau ketahui. Jadilah seorang pecandu ilmu pengetahuan.
2. Challenge Yourself (tantang dirimu sendiri)
Ada sebuah penelitian, mereka menyuruh partisipan (yang belum pernah main Tetris) untuk main Tetris. Hasilnya adalah semakin handal partisipan main Tetris semakin sedikit otak beraktifitas, kenapa? karena semakin berpengalaman maka otak bekerja semakin efisien (Hanya dalam hal bermain Tetris), efisien bukan yang kita cari jika ingin meningkatkan kemampuan cognitive. Maka dari itu carilah tantangan lain, jika handal bermain Tetris mungkin anda bisa mencoba permainan lain seperti rubuk atau sudoku.
3. Think Creativly (Berpikir kreatif)
Berlawanan dengan kepercayaan populer, berpikir kreatif tidak sama dengan "berpikir dengan sisi kanan otak Anda". Ini melibatkan perekrutan dari kedua bagian otak Anda, bukan hanya kanan. Kognisi kreatif melibatkan pemikiran divergen (berbagai macam topik / subjek), membuat asosiasi terpencil antara ide-ide, switching bolak-balik antara pemikiran konvensional dan tidak konvensional (fleksibilitas kognitif), dan menghasilkan ide-ide aslinya, yang juga sesuai dengan aktivitas Anda lakukan. Untuk melakukan ini dengan baik, Anda perlu kedua kanan dan belahan otak kiri bekerja sama dengan satu sama lain.
4. Do Things The Hard Way (Jangan Cari Gampangnya Saja)
Anda rajin olahraga namun setelah masuk rutinitas kerja mulai jarang berolahraga, apa yang terjadi? tubuh anda semakin melemah kan? mungkin dulu anda bisa bersepeda selama 30 menit namun sekarang 15 menit sudah ngos-ngosan. Begitu juga otak anda, anda harus senantiasa melatihnya agar tidak melemah, sebagai contoh mungkin anda bisa menyingkirkan kalkulator sebentar dan mulai menggunakan otak anda untuk menghitung. Ini akan membuat otak anda tetap latihan.
5. Network (jaringan)
Saya yakin anda pasti sudah melakukan networking, yup dengan Facebook, Twitter atau bahkan ngaskus anda sebenarnya sedang melakukan networking, dan ini tidak sebatas di dunia maya saja, bertemu dengan teman-teman atau orang baru akan membantu anda mengasah kemampuan anda untuk point 1-4. Networking akan membantu anda mencapai point 1-4 diatas. Steven Johnson, penulis buku "Where Good Ideas Come From", membahas pentingnya kelompok dan jaringan untuk kemajuan ide. Jika Anda sedang mencari cara untuk mencari situasi baru, ide, lingkungan, dan perspektif, maka jaringan adalah jawabannya.
Ingat
Intelijen tidak tingkat hanya tentang berapa banyak kursus matematika yang telah anda ambil, seberapa cepat Anda dapat menyelesaikan suatu algoritma, atau berapa banyak kosakata Anda tahu lebih dari 6 karakter. Ini tentang bisa mendekati masalah baru, mengenali berbagai komponen penting, dan memecahkan hal-kemudian mengambil ilmu yang diperoleh dan memasukkannya ke arah pemecahan masalah selanjutnya yang lebih kompleks. Ini tentang inovasi dan imajinasi, dan tentang menjadi mampu menempatkan yang digunakan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Ini adalah jenis kecerdasan yang berharga, dan ini adalah jenis kecerdasan kita harus berjuang dan mendorong.
Sumber :
Scientific America