TEMPO Interaktif, Jakarta – Seorang gadis berusia 11 tahun setengah wajahnya kelihatan tua. Christine Honeycutt dari Carolina Utara, Amerika, disahkan menderita sindrom Parry-Romberg yang tak ada ubatnya. Sistem imunitasnya memakan jaringan subcutaneous antara otot, tulang dan kulit. Akibatnya, kulit kehilangan elastik dan kekecangannya sehingga tulangnya tak boleh tumbuh normal.
Seiring waktu, sebahagian wajahnya menjadi lebih kecil, dan hampir hanya terlihat kulit yang membungkus tengkorak. Penyakit ini juga boleh menyerang bahagian tengkorak dan membuatnya buta dan mengalami sinus. Ibu Christine, Vicki Honeycutt awalnya tak menyedari apa yang dialami anak perempuannya. Ketika Christine berusia lima tahun, dia melihat ada tanda abu-abu di kening Christine, tepat dibawah garis rambutnya. Ia juga melihat seperti ada lebam di lehernya.
Doktor dia temui hanya menyarankan agar memberi krim cortizone. Tetapi dia menolaknya, kerana ada enam tanda lainnya yang memperlihatkan ada yang salah. Beberapa bulan kemudian tanda-tanda itu berkembang menjadi garis yang melintas keningnya. Pada 2006 lalu anaknya pun mengalami kerosakan ukuran wajah.
“Saya selalu berkata, dia punya telinga yang lucu, tapi satu malam ketika saya menciumnya, saya melihat salah satunya berukuran lebih kecil,” kata Vicki. Dia pun menemui dokor ahli gen yang memberikan diagnosa mengejutkan, bahawa tidak ada ubat untuk penyakitnya.
Christine boleh dibedah plastik setelah penyakitnya berhenti mengganggu wajahnya. Dia lalu menemui seorang doktor yang pernah membedah pesakit dengan penyakit sindrom Parry-Romberg juga. Dia mengatakan Christine oleh dibedah tanpa harus menunggu penyakitnya berhenti merusak wajahnya. Dia pun akhirnya menjalani pembedahan selama 9 jam untuk merubah wajahnya.
Operasi itu berjalan lancar dan garis abu-abu diwajahnya telah pudar, meskipun tidak hilang sama sekali. Penyakit itu tidak akan sembuh tetapi dengan operasi lanjutan, setidaknya penyakit boleh dikendalikan.
Seiring waktu, sebahagian wajahnya menjadi lebih kecil, dan hampir hanya terlihat kulit yang membungkus tengkorak. Penyakit ini juga boleh menyerang bahagian tengkorak dan membuatnya buta dan mengalami sinus. Ibu Christine, Vicki Honeycutt awalnya tak menyedari apa yang dialami anak perempuannya. Ketika Christine berusia lima tahun, dia melihat ada tanda abu-abu di kening Christine, tepat dibawah garis rambutnya. Ia juga melihat seperti ada lebam di lehernya.
Doktor dia temui hanya menyarankan agar memberi krim cortizone. Tetapi dia menolaknya, kerana ada enam tanda lainnya yang memperlihatkan ada yang salah. Beberapa bulan kemudian tanda-tanda itu berkembang menjadi garis yang melintas keningnya. Pada 2006 lalu anaknya pun mengalami kerosakan ukuran wajah.
“Saya selalu berkata, dia punya telinga yang lucu, tapi satu malam ketika saya menciumnya, saya melihat salah satunya berukuran lebih kecil,” kata Vicki. Dia pun menemui dokor ahli gen yang memberikan diagnosa mengejutkan, bahawa tidak ada ubat untuk penyakitnya.
Christine boleh dibedah plastik setelah penyakitnya berhenti mengganggu wajahnya. Dia lalu menemui seorang doktor yang pernah membedah pesakit dengan penyakit sindrom Parry-Romberg juga. Dia mengatakan Christine oleh dibedah tanpa harus menunggu penyakitnya berhenti merusak wajahnya. Dia pun akhirnya menjalani pembedahan selama 9 jam untuk merubah wajahnya.
Operasi itu berjalan lancar dan garis abu-abu diwajahnya telah pudar, meskipun tidak hilang sama sekali. Penyakit itu tidak akan sembuh tetapi dengan operasi lanjutan, setidaknya penyakit boleh dikendalikan.